Abu Harun As Salafy
Seorang Muslim hendaknya selalu meminta pertolongan
kepada Allah Ta'ala dalam setiap lini kehidupannya sebagai salah satu bentuk
ibadah, berdasarkan firman Allah subhanahu wata'ala,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ
الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ
دَاخِرِينَ
"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (Al Mukmin:
60)
Maka seorang penuntut ilmu hendaknya memenuhi lisannya
dengan doa dan dzikir kepada Allah 'Azza wajalla dari mulai ia berangkat dari
rumahnya menuju majelis ilmu hingga kembalinya. Seyogyanya doa yang dipanjatkan
adalah sebagaimana yang diajarkan Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam atau
terdapat dalam atsar salafus shalih.
Dalam menuntut ilmu, banyak sekali halangan dan
rintangan menghadang, baik yang datangnya dari luar maupun dari dalam. seperti
terbatasnya fasilitas, beli kitab, ongkos, kendaraan, jauhnya majelis ilmu,
ketiadaan waktu, sakit, kurang fit, dan lainnya. Atau penghalang lain berupa
rasa malas, sulitnya menghafal, tidak konsentrasi, dan sebagainya. Bahkan
penghalang berupa gangguan dari seseorang yang menghalang-halangi kita dalam
menuntut ilmu.
* Doa keluar dari rumah menuju majelis
ilmu
بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلاَ حَوْلَ
وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
“Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakkal
kepadaNya, dan tiada daya dan upaya kecuali karena pertolongan
Allah”.1
* Doa naik kendaraan (jika naik kendaraan) menuju
majelis ilmu
بِسْمِ اللهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ {سُبْحَانَ الَّذِيْ
سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا
لَمُنْقَلِبُوْنَ} الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، اللهُ
أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ إِنِّيْ
ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ
أَنْتَ
“Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci
Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak
mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di
hari Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Maha Suci Engkau, ya Allah!
Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada
yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”2
* Doa masuk masjid (jika taklim di
masjid)
أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ،
وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، [بِسْمِ اللهِ،
وَالصَّلاَةُ][وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ] اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ
أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan
wajahNya Yang Mulia dan kekuasaanNya yang abadi, dari setan yang
terkutuk3. Dengan nama Allah dan semoga
shalawat4 dan salam tercurahkan kepada
Rasulullah5 Ya Allah, bukalah pintu-pintu
rahmatMu untukku.”6
* Doa masuk rumah (jika taklim di rumah
ustadz)
الَسَّلاَمُ عَلًيْكُمْ ... بِسْمِ اللهِ
"Semoga keselamatan atasmu"7
.... "Dengan nama Allah"8
* Doa sebelum belajar
رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
“Wahai Rabbku, tambahkanlah ilmu
bagiku.”9
* Doa agar diberi tambahan ilmu
syar'i
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا،
وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima."10
اَللَّهُمَّ اِنْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي وَعَلِّمْنِي
مَا يَنْفَعُنِي وَارْزُقْنِي عِلْمًا يَنْفَعُنِي وَزِدْنِي عِلْمًا وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَأَعُوذُ بِاَللَّهِ مِنْ حَالِ أَهْلِ اَلنَّارِ
"Ya Allah, manfaatkanlah untuk diriku apa yang telah
Engkau ajarkan kepadaku dan ajarilah aku dengan apa yang bermanfaat bagiku dan
limpahkanlah rizqi berupa ilmu yang bermanfaat bagiku11. Tambahkanlah ilmu kepadaku. Segala
puji bagi Allah dalam keadaan apapun dan aku berlindung kepada Allah dari
keadaan penghuni neraka."12
* Doa sesudah belajar
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan
bertaubat kepada-Mu.”13
* Doa keluar masjid
بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ
اللهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ، اَللَّهُمَّ اعْصِمْنِيْ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
“Dengan nama Allah, semoga sha-lawat dan salam
terlimpahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepadaMu dari
karuniaMu. Ya Allah, peliharalah aku dari godaan setan yang
terkutuk”.14
* Doa agar terhindar dari rasa
malas
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ
وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ
الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari
(hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut,
lilitan hutang dan penindasan orang.”15
* Doa untuk orang yang kita inginkan supaya diberi
tambahan ilmu
اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
"Ya Allah, berikanlah dia pemahaman terhadap
agama.”16
* Doa agar terhindar dari ilmu yang tidak
bermanfaat
اَللَّهُمَّ إِِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ
يَنْفَعُ
"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang tidak
bermanfaat"17
Wallahu a'lam
____________
Footnote
Footnote
1 HR. Abu Dawud 4/325, At-Tirmidzi
5/490, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/151.
2 HR. Abu Dawud 3/34, At-Tirmidzi
5/501, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/156.
3 HR. Abu Dawud, lihat Shahih Al-Jami’
no.4591.
4 HR. Ibnu As-Sunni no.88, dinyatakan
Al-Albani “hasan”.
5 HR. Abu Dawud, lihat Shahih Al-Jami’
1/528.
6 HR. Muslim 1/494. Dalam Sunan Ibnu
Majah, dari hadits Fathimah radhiallahu'anha “Allahummagh fir li dzunubi
waftahli abwaba rahmatik”, Al-Albani menshahihkannya karena beberapa syahid.
Lihat Shahih Ibnu Majah 1/128-129.
7 Allah Ta'ala
berfirman,
فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى
أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً
طَيِّبَةً
"Maka apabila kalian memasuki (suatu rumah dari)
rumah-rumah (ini), hendaklah kalian memberi salam kepada (penghuninya yang
berarti memberi salam) kepada diri kalian sendiri, salam yang ditetapkan dari
sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik." (An-Nuur:61)
8 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam, "Apabila seseorang masuk ke rumahnya, lalu berdzikir kepada Allah
(menyebut nama Allah) ketika memasukinya dan ketika makan, maka berkatalah
syaithan, "Tidak ada tempat menginap (bermalam) bagi kalian (yakni
teman-temannya dari bangsa jin-pent.) dan tidak ada makan malam." Dan apabila
dia masuk (ke rumahnya) lalu tidak menyebut nama Allah ketika memasukinya, maka
berkatalah syaithan, "Kalian mendapatkan tempat menginap." Dan apabila dia tidak
menyebut nama Allah ketika makan, maka berkatalah syaithan, "Kalian mendapatkan
tempat menginap dan makan malam." (HR. Muslim no.2018 dari Jabir bin 'Abdillah
radhiyallahu 'anhu)
9 Surat Thaha ayat
114.
10 HR. Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaum
wal Lailah, no. 54, dan Ibnu Majah no. 925. Isnadnya hasan menurut Abdul Qadir
dan Syu’aib Al-Arna’uth dalam tahqiq Zad Al-Ma’ad 2/375.
11 Riwayat Nasai dan Hakim dari Anas
bin Malik radhiallahu'anhu.
12 Riwayat Tirmidzi dengan sanad hasan
dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu.
13 HR. Ashhaabus Sunan dan lihat Shahih
At-Tirmidzi 3/153. Dari Aisyah Radhiallahu'anha, dia berkata: “Setiap Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam duduk di suatu tempat, setiap membaca Al-Qur’an dan
setiap melakukan shalat, beliau mengakhirinya dengan beberapa kalimat.” Aisyah
Radhiallahu'anha berkata: Aku berkata: “Wahai Rasululllah! Aku melihat engkau
setiap duduk di suatu majelis, membaca Al-Qur’an atau melakukan shalat, engkau
selalu mengakhiri dengan beberapa kalimat itu.” Beliau bersabda: “Ya,
barangsiapa yang berkata baik akan distempel pada kebaikan itu (pahala bacaan
kalimat tersebut), barangsiapa yang berkata jelek, maka kalimat tersebut
merupakan penghapusnya. (Kalimat itu adalah: Subhaanaka wa bihamdika laa ilaaha
illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik).” HR. An-Nasa’i dalam kitab ‘Amalul
Yaum wal Lailah, hal. 308. Imam Ahmad 6/77. Dr. Faruq Hamadah menyatakan, hadits
tersebut shahih dalam Tahqiq ‘Amalul Yaum wal Lailah, karya An-Nasa’i hal.
273.
14 Tambahan: Allaahumma’shimni minasy
syai-thaanir rajim, adalah riwayat Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah
129.
15 HR. Al-Bukhari
7/158.
16 HR. Al-Bukhari no. 143 dan Muslim
no. 2477 dari Ibnu 'Abbas radhiallahu'anhuma.
17 Riwayat Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar